Wakil Bupati Kotabaru, Andi Rudi Latif (tengah) di apel kesiapsiagaan antisipasi dampak hidrometeorologi dari bencana alam mengatakan, sebagaimana analisis BMKG terhadap adanya peningkatan curah hujan di walayah Kabupaten Kotabaru, dikhawatirkan akan memunculkan potensi bencana alam seperti banjir dan longsor.
"Kita tentunya menyadari bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak, oleh sebab itu bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut,” katanya.
Dilanjutkannya, wilayah Kotabaru apabila ditinjau dari aspek geografis memiliki potensi terjadi bencana alam yang cukup tinggi terutama tanah longsor dan banjir.
"Kita semua tidak akan mengharapkan itu terjadi namun kesiapsiagaan dan kewaspadaan tetap harus dijaga apabila sewaktu-waktu itu terjadi. Semua harus menyadari bahwa tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama selaku masyarakat Kotabaru, untuk itu kepada seluruh elemen baik pemerintah daerah bersama Forkopimda, masyarakat dan dunia usaha untuk bersama-sama bergandengan tangan bersiap siaga terhadap segala kemungkinan terjadinya bencana," katanya.
Wabup berharap seluruh peralatan bisa ditingkatkan, alat pendeteksi, SDM, orang-orang yang berkecimpung di dunia penanggulangan bencana ini harus di upgrade pengetahuan dan kemampuannya.
"Jadi, apa yang ditingkatkan itu adalah analisanya terhadap potensi bencana yang akan terjadi, tentunya di dalam penanganan bencana itu akan tepat sasaran," pungkasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Syairi Mukhlis berharap cuaca tetap bersahabat di Kotabaru.
"Dibentuknya tim siaga ini juga paling tidak kalau terjadi sesuatu kita sudah siap siaga termasuk peralatannya," singkatnya.
(Rahman)
0 Komentar